Menurut lo, anak-anak jaman sekarang dibanding anak-anak jaman dulu
(misalnya, jaman sebelum Indonesia merdeka deh), lebih cerdas yang mana?
Well, kalau menurut data yang tersedia sih, lebih cerdas anak-anak
jaman sekarang. Contohnya data yang ada di gambar di bawah ini:
[Gambar diambil dari textbook Educational Pshychology – John W. Santrock] |
Di gambar di atas itu, lo lihat ada 2 kurva. Kurva pertama (yang
sebelah kiri), itu adalah kurva yang menunjukkan hasil tes IQ anak-anak
tahun 1932 di Amerika. Lo bisa lihat kalau nilai tengah dari kurva itu
ada di angka 100. Artinya, hasil tes IQ anak-anak Amerika tahun 1932
rata-rata 100. Sementara kurva yang sebelah kanan, itu adalah kurva yang
menunjukkan hasil tes IQ anak-anak tahun 1997. Lo bisa lihat kalau
sekarang rata-ratanya naik jadi 120. Overall, semua data di kurva itu
bisa dibilang naik sekitar 20 poin.
Apakah peningkatan IQ Score ini menunjukkan peningkatan kecerdasan?
Jawabannya: Yes. IQ Score ini, meskipun ada kelemahannya, adalah
indikator yang lumayan akurat untuk kecerdasan. Perhatiin baik-baik ya
kalau baru aja gue bilang IQ Score ini "ada kelemahannya". Jadi, IQ
Score ini nggak selalu menunjukkan kecerdasan. Tapi itu kita bahas di
lain waktu aja. Untuk konteks ini, IQ Score adalah parameter yang sangat
bagus untuk menunjukkan kecerdasan. Jadi, peningkatan IQ Score di
grafik di atas itu bener-bener menunjukkan kalau anak-anak jaman
sekarang lebih cerdas dibanding anak-anak jaman dulu.
Kenapa anak-anak jaman sekarang lebih cerdas?
Nah, ini pertanyaan menarik. Fenomena ini sebenernya ada namanya: Flynn Effect, diambil dari nama orang pertama kali nunjukin fenomena ini, James Flynn. Kalau lo pengen denger langsung dari si James Flynn, boleh juga nonton TED Talk dia tentang Flynn Effect ini di sini:
Kalau lo tonton TED Talk itu dari awal sampai akhir, yang diomongin
sama Jim Flynn itu intinya: Orang-orang jaman dulu lebih banyak
menggunakan cara berpikir yang konkret, sementara orang-orang jaman
sekarang lebih banyak menggunakan cara berpikir yang abstrak. Jadi
exposure terhadap cara berpikir abstrak inilah yang mengakibatkan
orang-orang menjadi lebih cerdas.
Cara berpikir Konkret vs Abstrak
Cara berpikir konkret itu cuma bisa ngelihat permukaan aja. Biasanya
dipake untuk menghafal beberapa fakta. Contoh: menghafal silsilah
keluarga, menghafal isi teks dari buku, mengetahui kalau kuda bisa
dipakai untuk alat transportasi, kambing bisa dimakan, perkutut bisa
terbang, dan lain-lain.
Sementara cara berpikir abstrak itu bisa lebih dalam dari cuma permukaan aja. Beberapa elemen dalam berpikir abstrak itu adalah:
1. Klasifikasi
Berbagai fakta yang ada nggak cuma dikumpulin sebagai fakta, tapi
bisa kita klasifikasikan. Misalnya, antara kuda dan kambing bisa
diklasifikasikan sebagai sesama binatang berkaki empat. Atau bentuk
klasifikasi yang lebih advanced, perkutut dan kuda sama-sama masuk
klasifikasi hewan bertulang punggung.
2. Penggunaan Logika
Misalkan lo percaya kalau semua cowok itu brengsek. Terus lo baru
kenalan sama cowok namanya Adi. Nah, kesimpulannya apa? Kalau kita pakai
logika, jelas kesimpulannya si Adi ini brengsek. Meskipun kita belum
tau fakta apa-apa tentang Adi, tapi karena lo punya premis "semua cowok
itu brengsek", akhirnya lo bisa ambil kesimpulan bahwa Adi pun brengsek.
Penggunaan logika ini juga merupakan cara berpikir yang lebih advanced
dibanding cara berpikir konkret.
3. Mampu berandai-andai
Maksudnya berandai-andai di sini bukan berfantasi lo lagi jadi Batman
atau apa yah. Bahasa inggrisnya sebenernya lebih tepat: "Taking the
hypothetical seriously". Maksudnya, lo bisa berandai-andai untuk sesuatu
yang nggak pernah lo temuin sebelumnya.
Contoh, misalkan gue kasih lo dua premis. Premis yang pertama, "Semua
orang memiliki tanduk". Premis yang ke dua, "Joni adalah orang".
Kesimpulannya apa? Sebelum lo memproses ini ke dalam logika, lo harus
bisa berandai-andai dulu kalau "Semua orang memiliki tanduk", sesuatu
yang tentunya absurd dan nggak sesuai kenyataan sehari-hari. Tapi untuk
bisa mengambil kesimpulan "Joni memiliki tanduk", ya lo terima dulu nih
premisnya.
Gimana cara meningkatkan kemampuan berpikir abstrak?
Si Jim Flynn juga bilang, cara paling jelas untuk meningkatkan
kemampuan berpikir abstrak adalah dengan belajar matematika dan science
yang bener (selain math and science, baca buku-buku literature juga sih; tapi untuk bagian ini, nanti lebih detilnya akan ditulis sama Glenn).
Maksudnya science itu bukan cuma pelajaran IPA yang lo ketahui yah,
seperti Fisika, Kimia, Biologi. Justru gue menekankan sama cara berpikir
scientific, di mana segala sesuatu itu untuk dinyatakan benar atau
salah, bisa diuji melalui metode ilmiah. Dengan cara berpikir seperti
ini, lo juga bisa lihat kalau Sosiologi (misalnya) juga bisa masuk ke dalam Science.
Lo nggak bisa melakukan Science tanpa klasifikasi. Gimana lo bisa
mengklasifikasikan makhluk hidup? Gimana lo bisa mengklasifikasikan
jenis-jenis bangun di matematika (bangun datar, bangun ruang)? Gimana lo
mengklasifikasikan unsur Kimia? Dan lain-lain.
Lo nggak bisa melakukan Science tanpa Logika. Semua mamalia menyusui.
Manusia adalah mamalia. Kalau begitu, manusia .... (apa jawabannya?).
Bisa lah ya. Contoh lain lagi: Gue punya persamaan Y = X + 3. Kalau X =
2, berarti berapa nilai Y? Soal seperti ini juga contoh penggunaan
logika.
Lo nggak bisa melakukan Science tanpa berandai-andai. Gue yakin lo
belum pernah lihat atom kan? Belum pernah lihat elektron kan? Nah, lo
harus bisa berandai-andai untuk bisa ngerti konsep atom, konsep
elektron, dan lain-lain. Lo harus bisa membayangkan gaya untuk bisa
ngerti Fisika.
Itulah sebabnya dengan belajar Science yang bener, kemampuan kita
akan 3 hal itu jadi meningkat. Efeknya adalah kecerdasan kita pun jadi
meningkat karena 3 hal terus-menerus dilatih. Kalau kita udah cerdas,
nanti mau belajar apapun gampang deh, asal suka.
Btw, contoh-contoh di atas itu gue ambil yang sederhana-sederhana
yah. Di dalam Science, contoh-contoh yang lo hadapi tentunya lebih rumit
dan lebih kompleks dari yang gue sebutin di atas. Semakin tinggi
tingkat kerumitan yang bisa lo atasi, kecerdasan lo bisa semakin
meningkat juga tentunya.
Jadi intinya...
Jadi jelas yah, kalau mau cerdas, latih diri lo terus-menerus untuk
berpikir abstrak, jangan cuma berpikir konkret. Inget bedanya, berpikir
konkret itu cuma tau permukaan, biasanya cuma untuk menghafal ini dan
itu. Sementara, berpikir abstrak itu lebih dari sekedar permukaan. Lo
harus bisa melakukan klasifikasi, harus pake logika, dan harus bisa
berandai-andai. Kalau lo belajar apa-apa, belajarlah sampe bener-bener
ngerti konsepnya. Gitu aja sih...