Social Icons

French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 10 Juli 2013

Berlatih 10 Jam/Hari dalam 6 Bulan, Siswa SMK Ini Raih Perak di Ajang Dunia

Andri Safargi dengan medali dan sertifikatnya (Endro Cahyo)

Jakarta - Tak ada yang sia-sia dalam perjuangan dan pengorbanan. Seperti yang dialami Andri Safargi (20), siswa SMK Teknika, Cisaat, Sukabumi. Andri berlatih 10 jam setiap hari dalam 6 bulan. Hasilnya, medali perak diraihnya di ajang World Skill Competition (WSC) 2013 di Leipzig, Jerman.

WSC adalah lomba adu keahlian bagi siswa SMK se-Dunia. Ada 40 kategori perlombaan di WSC 2013, dan Indonesia mengirimkan 32 partisipan siswa SMK untuk mengikuti 30 kategori perlombaan. Indoneia berhasil menggondol 1 medali emas, 1 medali perak dan 8 medallion of excellence.

Sebelum mengikuti lomba itu, Andri harus berlatih ke Jepang selama 6 bulan. Latihan sangat padat, dari pukul 8 pagi sampai pukul 6 sore. Istirahat hanya 1 jam.


"Jadi matian-matian, soalnya menyesuaikan dengan pola kerja orang Jepang," jelas Andri.

Hal itu dikatakan Andri saat ditemui di dalam acara 'Penghargaan Siswa SMK dalam WSC 2013 di Leipzig, Jerman, pada 2-7 Juli 2013' di Hotel Atlet Century, Jalan Pintu Satu Senayan, Jakarta, Rabu (10/7/2013). Hadir dari Kemendikbud, Dirjen Pendidikan Menengah Kemendikbud Hamid Mohamad, PhD.

Andri berlatih ke Jepang atas jasa perusahaan otomotif raksasa Toyota. Dengan bekal itu di WSC 2013, Andri mengikuti kategori lomba pembuatan proyektor dan ponsel pintar. Andri membuat model proyektor dan ponsel pintar hingga software dan desain.

"Dalam 19 jam ada beberapa tahap. Ada beberapa kesulitan dalam painting karena beda dengan yang Indonesia. Selain ada perbedaan suhu, juga ketebalan beda-beda," jelas dia.

Andri senang dan hobi membuat desain grafis. "Terus karena saya tinggal di desa saya suka ukir-ukiran, kebetulan dari SMK sudah difasilitasi," imbuhnya.

Pemuda 20 tahun ini sudah terikat kontrak kerja dengan perusahaan otomotif yang mengirimnya ke Jepang itu. Masuk ke universitas swasta yang unggul di bidang informasi teknologi menjadi incaran berikutnya.

Andri memberi pesan bagi remaja lain yang hendak masuk SMK. "SMK itu lulusannya sangat berkompeten. Jangan takut untuk masuk SMK karena mereka lebih punya skill karena sudah penjurusan.
Anak SMK jangan minder. Soalnya anak SMK pasti lebih unggul dalam skill," pesannya.

Nah uang Rp 25 juta dan sertifikat yang dia kantongi, dia persembahkan untuk kedua orang tuanya.

"Sudah tahu menang ya pasti sangat bangga. Ini juga kado yang spesial buat ulang tahun saya tanggal 30 Juli nanti," tutur Andri dengan senyum lebar.


Pengirim : Endro Cahyo
Website : detikNews

0 komentar:

Posting Komentar