Demi menuntut ilmu, tidak sedikit diantara kita yang
rela hijrah ke kota tempat perguruan tinggi dan universitas yang
didambakan berada. Bahkan harus terpisah jauh dengan keluarga di rumah
dan teman-teman. Hal tersebut dilakukan semata-mata untuk mendapatkan
pendidikan dan mencari pengalaman untuk mencapai cita-cita dan kehidupan
yang lebih baik. Namun niat mulia kadang tidak selamanya berjalan mulus
tanpa hambatan. Kamu yang akhirnya kuliah di kota yang berbeda dengan
kota asal, tentu mempunyai tantangan cukup berat dalam menjalani
kehidupan setidaknya empat tahun ke depan.
Bagi yang mengalami kondisi seperti ini, diperlukan
adaptasi multidimensi sebagai mahasiswa baru. Tidak saja lingkungan
kampus yang perlu dipelajari karakteristiknya, namun bahasa, budaya,
makanan dan lingkungan tempat tinggal baru pun perlu penyesuaian. Tidak
sedikit mahasiswa pendatang yang tidak berhasil menyelesaikan pendidikan
karena tidak bisa mengikuti sistem perkuliahan, bahkan ada yang hanya
karena tidak cocok dengan cuaca kota setempat sehingga sering
sakit-sakitan. Hal ini menandakan begitu penting dan besar pengaruh
adaptasi terhadap kesuksesan seseorang di lingkungan tersebut.
Dunia kampus sangat berbeda dengan lingkungan sekolah
menengah yang sudah kamu alami. Kampus memiliki karakter yang jauh
lebih kompleks dibandingkan sekolah menengah. Jika pada sekolah menengah
segala sesuatu terasa telah disiapkan dengan utuh, berbeda dengan dunia
kampus yang menuntut mahasiswa lebih proaktif dalam mencari informasi
dan mengenali kebutuhannya masing-masing. Untuk itu, sebagai mahasiswa
baru sudah sepatutnya menyesuaikan diri dengan sistem yang berlaku pada
perguruan tinggi tempatmu kuliah.
Semestinya ketika memilih sebuah program studi,
setidaknya sudah sedikit mengetahui sistem dan aturan yang berlaku pada
proses pengenalan awal di saat memutuskan mengambil program studi itu.
Sehingga informasi tersebut bisa dijadikan modal ketika memasuki kampus.
Tetapi jangan cepat puas karena ada banyak hal baru yang harus
dipelajari, seperti proses registrasi, pengisian kartu rencana studi
(KRS), perwalian dengan dosen wali, pengambilan mata kuliah dan
aturan-aturan lain.
Galilah informasi sebanyak mungkin dari kakak kelas
yang kuliah di program studi yang sama karena akan sangat membantu untuk
mendapatkan informasi akurat. Kelalaian akibat ketidaktahuan terhadap
informasi akan sangat merugikan dan merepotkan diri sendiri, seperti
keterlambatan melakukan registrasi, pengisian KRS, atau perwalian akan
membuatmu harus berurusan dengan bagian akademik yang tentu saja
menambah pekerjaan. Maka hindari kelalaian tersebut dengan memahami
sistem yang berlaku dan bertanya pada pihak terkait jika merasa belum
memahaminya. Jika dirasa perlu catat tanggal-tanggal penting tersebut
untuk menghindari keterlambatan.
Banyak mahasiswa baru merasa kegiatan orientasi
kampus tidak begitu penting, bahkan masih mempunyai anggapan lama bahwa
kegiatan tersebut tidak berguna karena bersifat perploncoan semata.
Sebaiknya buang jauh-jauh pikirin tersebut karena saat ini sudah banyak
perguruan tinggi menghapuskan perploncoaan dalam kegiatan orientasi
kampus.
Masa orientasi kampus saat ini lebih banyak diisi
dengan pengenalan terhadap program studi dan fakultas yang menaunginya.
Pada kegiatan ini akan dijelaskan apa saja yang menjadi hak dan
kewajiban mahasiswa termasuk proses rutin yang akan dilakukan selama
menjadi mahasiswa pada kampus tersebut, seperti registrasi, pengisian
KRS, pengenalan dengan dosen wali, prosedur pengambilan atau pembatalan
mata kuliah yang sebelumnya disebutkan. Semakin kamu mengerti
proses-proses tersebut semakin cepat dapat beradaptasi dengan
lingkungan kampus.
Berbeda dengan SMA, perguruan tinggi merupakan salah
satu wadah pendidikan andragogi atau pendidikan orang dewasa. Mahasiswa
tidak hanya dituntut untuk bisa mengikuti dan menguasai kemampuan
tentang materi perkuliahan (hard skill), namun juga diharapkan dapat mengembangkan kemampuan diri yang bersifat non-teknis yang tidak berwujud (soft skill)
seperti pengendalian emosi, manajemen waktu, kemampuan mengambil
keputusan yang tepat dan lain-lain. Jika biasanya di SMA selalu masuk
pukul 07.30 dan selesai pukul 14.00, maka di perguruan tinggi bisa saja
kuliah mulai pukul 06.30 dan kembali masuk pukul 13.00. Untuk itu perlu
membiasakan diri untuk mengikuti jadwal kuliah dengan baik sehingga
proses adaptasi dapat berlangsung dengan cepat.
Dosen wali adalah orang tua selama berkuliah di
program studi tersebut. Sehingga kamu harus mengenal siapa dosen yang
ditugasi menjadi wali selama tercatat sebagai mahasiswa di kampus
tersebut. Setiap kegiatan akademik yang akan ditempuh ke depan adalah
atas persetujuan dosen wali sebagai orang tua yang akan membimbing dan
mengarahkan agar proses perkuliahan berjalan lancar dan lulus tepat
waktu dengan hasil maksimal. Sehingga jangan segan untuk menghubungi
dosen wali jika merasa ada yang perlu dikonsultasikan berkaitan dengan
kegiatan akademik apalagi di awal-awal masa adaptasi. Pengenalan dosen
terutama dosen pengampu mata kuliah juga perlu dilakukan.
Seperti diketahui dosen punya wewenang penuh terhadap
mata kuliah yang diampunya sehingga harus mengikuti gaya perkuliahan
yang diterapkannya. Bisa saja metode yang diterapkan satu dosen berbeda
dengan dosen lain. Namun hal ini baik untuk memperkaya diri dan belajar
dalam menghadapi berbagai situasi dan tuntutan yang berbeda. Terakhir
yang tidak kalah penting adalah penyesuaian dengan mahasiswa lain yang
seangkatan maupun mahasiswa yang lebih tua. Biasanya keragaman budaya
dan suku sangat terasa pada dunia kampus sehingga hargai mahasiswa lain
dengan menghormati agama, budaya, dan suku orang lain.
Tidak hanya lingkungan kampus yang perlu penyesuaian,
tetapi bagi yang berasal dari kota lain pun perlu penyesuaian jika
tinggal di rumah kos. Keberhasilan di kampus tidak hanya dipengaruhi
oleh kecerdasaan mahasiswa, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh
lingkungan tempat tinggal. Tempat tinggal yang nyaman akan menunjang
diri dalam memaksimalkan kemampuan. Tidak sedikit mahasiswa yang
kesulitan mengikuti perkuliahan dengan baik karena lingkungan rumah kos
yang tidak kondusif yang berimbas pada konsentrasi dan kenyamanan diri
saat proses kuliah di kelas berlangsung.
Sebaiknya bertanyalah kepada kakak angkatan di kampus
tentang lokasi-lokasi rumah kos yang cukup nyaman. Bagaimana keamanan
lokasi sekitar, ketersediaan air bersih, fasilitas yang disediakan, dan
akses kendaraan. Jika telah menemukan rumah kos yang dirasa tepat maka
kamu pun perlu melakukan adaptasi dengan penduduk sekitar dan sesama
penghuni rumah kos. Kenyaman seseorang pada sebuah lingkungan dapat
diciptakan melalui adaptasi yang baik. Apa saja yang bisa dilakukan
dalam proses adapatasi?
Pada dasarnya adaptasi menuntut kita untuk mengenal
lingkungan. Lingkungan yang dikenal dengan baik akan memudahkan diri
untuk menentukan sikap yang tepat dalam berinteraksi. Semakin kenal
terhadap sesuatu semakin mudah diri untuk menyesuaikan dengan lingkungan
baru. Kenali lingkungan sekitar rumah kos termasuk siapa Rukun Tetangga
(RT) dan Rukun Warga (RW) setempat dan jika perlu kunjungi dan melapor
wujud tanggung jawab diri sebagai pendatang baru.
Bukan tidak mungkin lingkungan sekitar kampus tempat
kuliah mempunyai budaya dan menggunakan bahasa daerah setempat. Sebagai
pendatang sebaiknya perlahan-lahan mencoba mengerti budaya dan bahasa
yang digunakan penduduk sekitar. Hal ini akan membuat diri lebih mudah
diterima di lingkungan baru.
Rumah kos sangat berbeda dengan rumah sendiri. Kamu
akan tinggal seatap dengan orang yang belum dikenal sebelumnya sehingga
sudah pasti butuh penyesuaian. Sebagai penghuni baru, perkenalkan diri
kepada penghuni lainnya. Sebagai individu yang berada dalam proses
pendewasaan harus menyadari bahwa setiap orang berbeda-beda. Ada yang
sangat suka mengundangmu untuk berbincang-bincang ke kamarnya, ada pula
yang sangat tertutup terhadap orang lain. Selama dapat menghormati dan
menghargai privasi mereka, niscaya kamu akan cepat diterima.
Setiap rumah kos mempunyai peraturan masing-masing.
Ada yang memberlakukan jam malam bagi setiap penghuni tanpa terkecuali,
ada yang tidak mengizinkan membawa teman menginap walaupun untuk
mengerjakan tugas atau belajar bersama. Sedapat mungkin ikuti semua
peraturan yang telah ditetapkan karena ketika memutuskan untuk tinggal
di sana, artinya secara tidak langsung bersedia mematuhi peraturan yang
ada.
Jika ada hal-hal yang sifatnya sangat mendesak
sehingga melenceng dari peraturan yang ditetapkan, sebaiknya
komunikasikan terlebih dulu dengan pemilik atau penjaga rumah kos yang
ditugasi. Hal ini membuat mereka merasa dihargai sekaligus mencoba
mengerti kondisimu sehingga butuh toleransi khusus. Ikuti juga kebiasaan
baik yang sudah terlebih dulu diterapkan oleh penghuni rumah kos
terdahulu, seperti piket mingguan, menjaga kebersihan bersama, kebiasaan
makan malam bersama, atau hal-hal lain selama sifatnya masih positif.
Adaptasi multidimensi yang dituntut pada seorang
mahasiswa baru memang bukan hal yang mudah, apalagi jika ditambah dengan
kondisi yang harus terpisah dengan keluarga. Namun begitu, semua
tuntutan tersebut bukan hal yang tidak mungkin dilalui dengan baik.
Terus berkomunikasi dengan keluarga bisa dijadikan dukungan moril yang
tidak terganti dengan apapun. Jika masa-masa adaptasi tersebut berhasil
dilalui dengan baik, maka kamu telah siap menjadi individu yang lebih
dewasa. Selamat menjalani kehidupan kampus.
Pengirim :
Website : http://mjeducation.co
0 komentar:
Posting Komentar