Mengenal Dunia Kampus: UKM dan Ormawa
Selain
mengembangkan sisi akademis, mengembangkan sisi bakat, minat dan
keterampilan semasa kuliah juga tidak ada salahnya. Apalagi dalam dunia
usaha yang sebenarnya, di mana persaingan semakin ketat, maka
pengembangan skill dirasa semakin perlu. Dengan bertambahnya skill
dan keterampilan tambahan, maka ini akan mempermudah bagi seseorang
untuk mendapatkan sebuah pekerjaan atau sebagai bekal hidup di hari
mendatang. Dari mana seorang mahasiswa mampu meng
asah minat dan
bakatnya? Bukankah sistem akademis saat ini dirasa semakin ketat? Lantas
bagaimana mengelola waktu antara kuliah dan waktu untuk mengembangkan
minat dan bakat?
UKM
Unit kegiatan Mahasiswa, atau UKM adalah sebuah unit atau
komunitas yang ada di dalam lingkungan kampus yang diakui dan dilindungi
keberadaannya oleh pihak rektorat, atau pimpinan perguruan tinggi.
Hampir semua kampus setidaknya memiliki satu buah UKM. Jumlah UKM
sendiri berbeda antara satu kampus dengan yang lain. Semakin besar
kampus, semakin banyak serta variatif pula UKM-nya.
UKM sendiri didirikan berdasarkan minat dan bakat. Sebagai
contoh UKM paduan suara, adalah sebuah unit kegiatan bagi mahasiswa
dalam mengembangkan potensi dan talenta-nya di bidang paduan suara.
Sedang UKM pencak silat adalah UKM yang bergerak bagi pengembangan minat
dan bakat mahasiswa di bidang olahraga bela diri pencak silat. Tentu
masih banyak UKM-UKM yang lainnya. Sebagai contoh mari kita bahas
beberapa profil UKM secara umum dan populer sebagai berikut:
Pecinta Alam
UKM pencinta alam (ada yang menyebutnya MAPALA-Mahasiswa
Pencinta Alam) adalah salah satu UKM yang cukup populer. Sesuai dengan
namanya, ini adalah wadah bagi para mahasiswa yang menyukai
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan alam, seperti jelajah alam,
perkemahan, pendakian gunung, inventarisasi satwa dan masih banyak lagi.
UKM Mapala terkenal dengan jiwa kesetia-kawanan yang tinggi
antar sesama anggota. Hal ini muncul karena banyak kegiatan yang
digelar mensyaratkan kerja sama yang cukup tinggi. Ambil contoh mendaki
atau mountering. Dalam kegiatan ini, rasa saling percaya dan
persahabatan yang erat dapat ditumbuhkan. Kebanyakan UKM jenis ini
memiliki masa penerimaan calon anggota baru yang cukup lama sebelum
akhirnya ditahbiskan sebagai anggota penuh. Selama masa penerimaan dan
sebelum ditahbiskan, biasanya calon anggota harus terlebih dulu
mengemban tugas-tugas khusus tertentu.
Banyak manfaat positif yang bisa didapat dari UKM ini.
Selain mampu menambah wawasan, biasanya UKM MAPALA memiliki jaringan
kerja sama yang erat dengan lembaga swadaya masyarakat ataupun instansi
pemerintah dan swasta. Hal ini dapat menjadi batu loncat untuk membuka
wawasan mengenai karier ke depan.
Rumpun Olahraga
UKM lain yang juga terbilang populer adalah UKM rumpun olahraga, seperti basket, karate, judo, futsal,
sepakbola, tenis dan lain-lain. UKM-UKM ini adalah jawaban bagi
mahasiswa yang ingin mengembangkan bakat di bidang olahraga. Memang
keberadaan UKM jenis ini juga harus ditunjang oleh sarana yang ada di
lingkungan kampus. Jika sarana tersebut tidak terlalu compatible maka walau sebenarnya banyak mahasiswa yang berminat, tapi hanya sedikit yang bergabung.
Keuntungan dari UKM ini sangatlah banyak. Selain menjadi sarana menambah jumlah teman, menyehatkan tubuh serta me-refresh
pikiran, UKM ini juga menjadi sarana yang pas untuk meraih prestasi.
Ambil contoh UKM voli. Dengan persiapan yang matang dan latihan yang
baik, jangan takut untuk mendaftarkan UKM anda ke kompetisi voli baik
umum maupun antar kampus. Banyaknya kompetisi yang bisa diikuti juga
menjadi alasan mengapa UKM ini dapat menjadi tempat untuk mendulang
prestasi. Kompetisi yang rutin seperti liga bola basket mahasiswa, liga
voli mahasiswa, POMDA (pekan olahraga mahasiswa) dan bahkan olimpiade
tingkat pelajar dan mahasiswa juga dapat dipertimbangkan untuk diikuti.
Rumpun seni dan sastra
UKM rumpun seni juga adalah jenis UKM dengan peminat yang
tidak sedikit. Ada UKM seni musik, UKM seni tari, UKM seni melukis, UKM
seni suara dan sebagainya. Bahkan ada beberapa jenis UKM seni yang
mungkin tergolong unik, seperti seni karawitan atau pencinta wayang.
Selain itu ada pula yang bergerak di bidang sastra, seperti
sastra teater, novel, cerpen dan puisi. Ini adalah sarana yang tepat
bagi mereka yang mencintai kesastraan. Banyak kesempatan yang bisa
didapatkan. Selain menambah teman, menyalurkan bakat dan sebagainya,
keterampilan pun bisa didapat, seperti bagaimana mengorganisir sebuah happening art
atau pameran bersama dan lain sebagainya.Jaringan kerja sama UKM jenis
ini pun terbilang luas. Mereka bisa menjalin hubungan dengan lembaga
kesenian , dinas pariwisata, institusi swasta bahkan artis.
UKM Sinematografi
UKM yang bisa dikatakan sedang naik daun adalah UKM Sinematografi. Dengan booming
film pendek atau pun film independen, maka juga menyulut perkembangan
UKM jenis ini. Di beberapa kampus bahkan UKM ini menjadi UKM yang
paling favorit.
Selain keterampilan yang semakin terasah dalam membuat
sebuah film, kesempatan untuk mengembangkan karier di dunia perfilman
juga semakin besar. Seiring dengan semakin banyaknya kompetisi film
pendek, membuat UKM ini semakin dilirik. Beberapa contoh kompetisi film
pendek dan atau film independen yang rutin digelar antara lain adalah Eagle Award.
Kompetisi yang disponsori oleh salah satu stasiun televisi swasta ini
telah memiliki peran yang cukup besar untuk merangsang dan meningkatkan
kualitas perfilman di ranah film pendek dan film independen. UKM ini
juga memberikan kesempatan yang besar bagi mahasiswa non fakultas Teknik
Informasi untuk belajar multimedia dan broadcasting.
Tentu masih banyak sekali jenis UKM yang ada dan tak
mungkin semuanya dapat dibahas secara lengkap dan mendetail. Tapi dengan
mengetahui beberapa diantaranya, diharapkan dapat memberi gambaran yang
baik mengenai UKM yang ada di kampus. Selain UKM kampus juga memiliki
organisasi kemahasiswaan, atau yang sering disebut ORMAWA. Apa dan
bagaimana ORMAWA itu?
ORMAWA
Seperti layaknya di SMA, di kampus pun mahasiswa juga
memiliki organisasi yang bisa diidentikkan dengan OSIS. Organisasi ini
sering dinamakan BEM atau Badan Eksekutif Mahasiswa. Tapi ada beberapa
kampus yang menggunakan istilah yang lain seperti LEM atau Lembaga
Eksekutif Mahasiswa dan SEMA atau Senat Mahasiswa. BEM dipimpin oleh
seorang Ketua Bem atau terkadang sering disebut Presiden BEM atau
Presiden Mahasiswa (Presma)
Fungsi umum dari BEM adalah sebagai wadah aspirasi bagi
mahasiswa baik mengenai kebijakan di dalam maupun di luar kampus. Dalam
perjalanannya, bahkan masalah-masalah yang ada di luar negeri pun
terkadang disorot oleh BEM. Keberadaan BEM diakui dan dilindungi oleh
pihak kampus. BEM pun sering menjadi mitra universitas dalam
menyelenggarakan berbagai kegiatan, seperti Masa Penerimaan Mahasiswa
Baru, Orientasi dan Pengenalan Kampus (OSPEK), Kuliah Kerja Nyata (KKN)
dan masih banyak lagi. Bahkan di beberapa kampus, BEM diberi kewenangan
untuk membagi dan mendiskusikan anggaran kampus.
Anggota BEM biasanya dipilih dan disusun oleh Presiden BEM.
Tapi ada pula beberapa BEM yang menyusun anggotanya dengan persetujuan
MPM. Presiden BEM sendiri dipilih berdasarkan beberapa cara : Pemilihan
langsung, Kongres Mahasiswa dan Pemilihan di MPM. Dalam cara pertama,
tiap mahasiswa di kampus memiliki masing-masing satu suara untuk
kemudian mengikuti semacam pemilu raya untuk memilih ketua BEM. Dalam
cara kedua, hanya perwakilan dari mahasiswa yang berasal dari UKM atau
pun Fakultas yang kemudian memilih ketua BEM. Sedang pada cara ketiga,
sang ketua BEM dipilih oleh anggota MPM melalui sebuah rapat pleno.
Selain di tingkat Universitas, BEM juga ada di tingkat
fakultas dan program studi (prodi). Untuk tingkat prodi, biasanya
disebut HIMA atau himpunan mahasiswa. Sebagai contoh, himpunan mahasiswa
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (HIMA FKIP), himpunan mahasiswa
Fakultas Teknik ( HIMA FT) dan himpunan mahasiswa Fakultas Kedokteran
Gigi (HIMA FKG), dan lain lain.
Selain itu banyak kampus yang juga memiliki MPM atau
Majelis Permusyawaratan Mahasiswa. Sama seperti BEM, MPM juga memiliki
beberapa nama lain, seperti BLM (Badan Legislatif Mahasiswa) dan DPM
atau Dewan Permusyawaratan Mahasiswa. MPM ini sendiri pada tingkat SMA
sering disebut MPK atau Majelis Permusyawaratan Kelas. Anggota MPM
biasanya dipilih oleh mahasiswa dalam sebuah pemilihan
Skala prioritas
Tentu tidak mungkin seorang mahasiswa mampu mengikuti semua
UKM atau ORMAWA sekaligus. Pertimbangan waktu serta kemampuan harus
diutamakan. Karena sebagai mahasiswa tentunya tidak ingin jika nilai
akademisnya jatuh atau kuliahnya tidak selesai. Yang terbaik adalah
membuat skala prioritas, lalu mencari info selengkap-lengkapnya mengenai
kegiatan rutin, kewajiban bahkan termasuk manfaat yang dapat diperoleh
dari sebuah UKM atau ORMAWA. Setelah itu, tak ada salahnya kita
mendiskusikan keinginan kita kepada orang tua, terutama bagi mereka yang
masih disokong sepenuhnya oleh orang tua. Jika hati mantap, minat
bakat mendukung dan restu orang tua sudah didapat, maka tak ada salahnya
untuk segera mendaftar di salah satu UKM atau ORMAWA yang ada.
Pengirim :
Website :
0 komentar:
Posting Komentar