Social Icons

French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 01 Juli 2013

Tulisan Itu Layaknya Sebuah Sihir

Tulisan Itu Layaknya Sebuah Sihir


Di tengah pesatnya laju informasi, media internet menjadi akrab di tengah masyarakat. Berbagai informasi baik itu positif maupun negatif begitu mudah diakses para penggunanya mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Namun sayang, kemudahan akses informasi tersebut tidak diimbangi dengan kesadaran para penggunanya sehingga tak sedikit dari para pengguna internet yang tidak bisa memanfaatkannya dengan bijak bahkan sebagian cenderung menyalahgunakannya.

Salah satu fenomena yang menggambarkan kurangnya kesadaran memanfaatkan media internet adalah budaya asal posting yang sering kita lihat baik pada konten blog/website maupun pada dinding-dinding situs jejaring sosial. Demi mendapatkan traffic yang banyak pada blog (yang ujung-ujungnya untuk meraup “dolar” lewat blog tersebut), mereka mengisi blog-blognya dengan konten yang mengandung muatan pornografi (vulgar), gosip, ajakan yang mengarah pada pergaulan bebas, atau perdebatan-perdebatan yang bersifat remeh serta jauh dari sifat mendidik. Singkat kata mereka menghalalkan segala hal demi mendatangkan pundi-pundi dolar ataupun sekadar untuk melampiaskan hobinya saja.

Sedangkan pada para pengguna situs media sosial seperti facebook misalnya, mereka lebih banyak menggunakannya untuk iseng atau sekadar saling sapa yang tak lebih dari basa-basi belaka. Kita dapat melihat pada dinding facebook kebanyakan mereka meng-update statusnya dengan tulisan-tulisan “galau” yang sama sekali tidak bermanfaat selain hanya sebagai bentuk keluhan-keluhan yang justru mengungkapkan “kebodohannya” sendiri.

Tulisan itu layaknya sebuah “sihir”. Barangkali itu sebuah pengibaratan yang menggambarkan betapa sebuah tulisan dapat mempengaruhi perasaan (jiwa) maupun pemikiran orang yang membacanya. Pada dasarnya tulisan merupakan sebuah opini yang disampaikan oleh seorang penulis. Pengaruhnya terhadap pembaca bagai dua sisi mata uang, bisa positif ataupun negatif bergantung muatan dari tulisan tersebut. Sehingga pendapat bahwa tulisan dapat mempengaruhi pembaca, entah sedikit atau banyak, lama atau sebentar, adalah fakta yang tak dapat ditolak.

Pada prinsipnya, tingkah laku seseorang secara langsung dipengaruhi oleh apa yang ada di kepalanya (otak atau pola pikirnya). Sedangkan pemikiran manusia dipengaruhi oleh opini yang ia dapatkan dan kemudian ia benarkan (ia yakini). Sehingga secara lebih luas tingkah laku suatu masyarakat sangat dipengaruhi opini umum yang berkembang di masyarakat yang antara lain dipengaruhi tulisan-tulisan pada media internet.

Sungguh seorang penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulis dan dipublikasikannya, karena itu sama halnya dengan menanamkan sebuah opini pada para pembaca (masyarakat) di mana opini inilah yang akan membentuk sebuah kecenderungan perilaku masyarakat (cenderung baik atau sebaliknya). Sebuah postingan/tulisan yang mengajak pada perihal negatif adalah ibarat sebuah “dosa” investasi, yang mana “dosa” itu akan terus mengalir selama masih ada yang membaca sehingga membuatnya terpengaruh, baik pengaruh itu besar atau kecil. Sebaliknya, tulisan yang mengandung informasi bermanfaat, menginspirasi untuk bersemangat atau ajakan yang positif akan berbuah “pahala” yang sifatnya investasi pula, yang mana selama ada orang membaca dan mendapatkan manfaat kebaikannya maka penulis akan mendapatkan “pahala” tersebut.

Untuk itu, marilah manfaatkan kemampuan menulis kita untuk membangun opini yang baik di tengah masyarakat melalui untaian kata yang lahir dari ketajaman pikiran dan kedalaman hati yang bersih. Pada akhirnya kita dapat membangkitkan suatu masyarakat dari kemerosotan dengan opini-opini positif yang disebarkan lewat tulisan.

Pengirim :
Website : http://mjeducation.co

0 komentar:

Posting Komentar